Yup, kelihatan dari judul, saya bakalan nulis sesuatu yang beda kali ini.
Bukan tentang musik, novel, atau film favorit tapi pengalaman saya saat ikut
seleksi beasiswa LPDP yang masih anget, beberapa pekan yang lalu di bulan
November.
Bagi scholarship hunters pasti kenal banget sama LPDP. Nah, bagi yang belum
kenal, mari kenalan dulu disini http://www.lpdp.kemenkeu.go.id/beasiswa/beasiswa-magister-doktor-2/.
Kalau sudah kenal, mari kita lanjut. Jadi, ada dua jenis seleksi yang
harus diikuti untuk lulus sebelum kamu bisa disebut awardee. Seleksi pertama adalah seleksi
administrasi yang persyaratannya bisa kamu lihat di link website diatas. Seleksi
kedua adalah seleksi substansi yang dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Essay On
The Spot (EOTS), Leaderless Group Discussion (LGD), dan Wawancara.
Kali ini, saya mau sharing pengalaman tes seleksi substansi karena gak
banyak yang bisa diceritain saat seleksi tes administrasi, yang intinya cuma
satu, persiapan matang. Jadi, bagi kamu yang tertarik sama Beasiswa Pendidikan
Indonesia LPDP, monggo atuh dipersiapkan dari jauh jauh hari dengan teliti. Insyallah,
aman. Balik ke seleksi substansi, jadi saat itu saya dapat jadwal 2 hari tapi
ada juga teman yang dapat 1 hari. EOTS dan LGD pada tanggal 28 November dan
wawancara pada tanggal 29 November. Rangkaian tes ini diselenggarakan di Gedung
Keuangan Negara Medan. Biar lebih enak, saya jabarkan kegiatan saya selama
seleksi subtansi LPDP.
- ·Saya mendapatkan jadwal EOTS pukul 09.05 dan semua peserta diharapkan datang satu jam sebelum tes. Saat pertama kali datang, langsung scan barcode yang ada di kartu peserta yang telah kita print.
- Untuk tes EOTS, kita akan diberikan dua topik tentang berita-berita terkini dan diminta untuk memilih salah satu kemudian menulis essay. Saat itu, saya menulis dengan pola introduction, facts, opinion, suggestion, dan conclusion.
- Setelah selesai EOTS, kita akan diarahkan keruangan tempat dilaksanakannya LGD, yang letaknya bersebelahan dengan ruangan EOTS. Sebelumnya, kita akan sudah diberitahu pihak LPDP mengenai nomor kelompok LGD kita. Untuk LGD, pastikan kalian lebih mengutamakan attitude dalam menyampaikan pendapat.
- Setelah selesai LGD, saya diperbolehkan pulang.
- Jadwal wawancara saya jatuh pada pukul 09.30 dan saya datang 2 jam lebih awal. Oh iya, jangan lupa scan barcode kartu peserta sebagai absensi kita.
- Ruangan wawancara sendiri merupakan satu aula besar yang berisi beberapa meja untuk wawancara. Jadi, bukan cuma ada kita dan pewawancara saja, tetapi juga peserta dan pewawancara yang lain. Saat wawancara, kita akan berhadapan dengan 3 interviewer yang berasal dari background yang berbeda. Pewawancara saya adalah seorang dosen dari UGM, seorang ibu yang menurut saya dari pihak LPDP, dan juga masih menurut saya, seorang psikolog. Yang paling penting menurut saya saat tes wawancara adalah... yup, still... attitude. Sebelum wawancara, persiapkan kemungkinan pertanyaan dan jawaban yang mungkin akan ditanyakan. Tetapi, jangan menghapal karena anda akan terlihat kaku nantinya. Just let it flow. Lakukan juga beberapa research terlebih dahulu kenapa jurusan yang kamu ambil sangat penting untuk Indonesia, atau paling tidak kota atau daerah kamu. Just remember, persiapan yang baik akan membawa hasil yang baik.
Yup, inilah pengalaman saya selama menjalani tes seleksi
Beasiswa Pendidikan Indonesia LPDP. Bagi teman-teman yang ingin atau akan mencoba beasiswa LPDP ini, semoga sukses dan keep fighting!